Madumongso madiun
VIVA.co.id – Nama panganan Madumongso memang masih terdengar asing di telinga kita. Namun siapa sangka, camilan khas Madiun ini ternyata sudah terkenal di beberapa kota besar lainnya seperti Makassar, Bandung, Bali, Palangkaraya, Pati, Surabaya dan Papua.
Pesanan akan kue berbahan baku ketan hitam ini pun terbilang cukup tinggi. Ibu Danuk sang pemilik usaha Madumongso mengaku bisa memproduksi 1 ton jelang Lebaran.
“Kalau sekarang banyak dijual, itu karena makanan ini khas Madiun, sehingga banyak permintaan jelang Lebaran," ucap Ibu Danuk, Kamis, 16 Juni 2016.
Produksi 1 ton Madumongso menjelang Lebaran ini, lanjut Ibu Danuk sudah berjalan sejak tahun 2005.
“Sebelum tahun 2005, saya pernah dimaki-maki orang. Kata orang itu, saya disuruh merobohkan papan nama ‘Madumongso Wahyu Tumurun’. Karena dia dari Makassar, dan ingin membeli Madumongso 10 kilogram, hanya ada 2 kilogram, dia kecewa sekali,” kata Ibu Danuk.
Lalu bagaimana soal harganya? Ibu Danuk mengatakan untuk membeli Madumongso tak sampai merogoh kocek dalam-dalam. Satu kilogram Madumongso, Ibu Danuk menjual seharga Rp60.000.
“Orang bisa beli dari saya, lalu mereka memberi label sendiri, itu tidak apa-apa, terserah meraka. Yang penting dagangan saya laku,” ucapnya.
Ibu Danuk sedikit membocorkan resep membuat Madumongso. Proses itu mulai memasak ketan hitam menjadi tape, paling tidak memerlukan waktu tiga hari, lalu baru bisa dimasak dicampur dengan gula dan santan.
“Setelah itu baru dibungkus menggunakan plastik dan kertas klobot yang warnanya berwarna-warni,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar